Andi Baso Rahim, Komandan Pemuda Pelajar Palopo pada Peristiwa 23 Januari 1946
Ilustrasi |
ANDI Baso Rahim lahir pada tahun 1923. Ia adalah Komandan Bn. Pelajar PKR yang bekerjasama dengan pasukan BNI pada peristiwa Masamba Affair.
Pada peristiwa Serangan Umum di kota Palopo pada tanggal 23 Januari 1946, Andi Baso Rahim menjadi Komandan Pemuda Pelajar di kota Palopo.
Pada pertengahan bulan Mei 1949, atas inisiatifnya sendiri, ia mencoba mengadakan kontak dengan Andi Attas yang sedang menjadi tawanan Belanda di penjara Masamba.
Posisi Andi Attas sebagai tawanan yang tidak menetap di dalam penjara memudahkannya menyusun rencana melakukan perlawanan terhadap Belanda.
Dengan menyamar sebagai pemain sandiwara yang menghibur masyarakat dimana-mana, Andi Baso Rahim menyampaikan informasi sesuai dengan rencana Komandan Grup Seberang (KGS) bahwa diperlukan suatu daerah de facto Republik Indonesia diluar Jawa dan Madura yang berfungsi sebagai pusat pertahanan gerilya bilamana perundingan antara Belanda dan Indonesia gagal lagi di KMB.
Hal tersebut kemudian disanggupi oleh Andi Attas dengan catatan pihak Andi Baso Rahimlah yang menyediakan senjata.
Peran lain yang dimainkan oleh Andi Baso rahim sebelum Masamba Affair terjadi adalah melakukan konsolidasi dengan daerah-daerah lain di Sulawesi Selatan untuk bersiap-siap menghadapi keadaan pasca KMB.
Bersama Kapten Abdullah Riu, ia menjadi pemimpin persiapan gerakan bersenjata tersebut. Ketika peristiwa Masamba Affair berlangsung, Andi Baso Rahim tergolong dalam pasukan sektor kedua yang dikomandani oleh Andi Attas.
Perlawanan ini ternyata dapat dipatahkan oleh Belanda. Andi Baso Rahim sendiri yang tak lain anggota Andi Attas melarikan diri dari lokasi pertempuran dan konon kabarnya ia lolos sampai ke daerah Jawa (Masamba Affair).
Sumber: Ensiklopedi Sejarah Luwu; Perang Kota, Perlawanan Rakyat Luwu 23 Januari 1946; Sejarah Luwu, Catatan Ringkas Sejarah Luwu Sebelum Kemerdekaan; Jejak Suara Rakyat, Menelusuri Sejarah DPRD Kota Palopo.