Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Abu Perto, Pimpinan Anak Pasar Palopo 1945

Ilustrasi Pengibaran Bendera Merah Putih
TANALUWU.ARUNGSEJARAH.COM - Abu Perto, Pimpinan Anak Pasar Palopo 1945.

ABU Perto adalah salah seorang pimpinan Anak Pasar. Ia ikut melakukan pengibaran bendera Merah Putih pertama di Luwu yang dilakukan di depan rumah Radhi Abdullah/Umar Abdullah (Pengibaran Merah Putih Pertama di Palopo). 

Abu Perto pernah ditikam oleh Borahima (kakak Idris) yang merasa tersinggung atas perlakukan Abu Perto kepada Idris. Ketika itu, Idris ditempeleng oleh Abu Perto akibat perdebatan tentang kebenaran proklamasi kemerdekaan RI. 

Abu Perto yang sangat mendukung kemerdekaan Indonesia, merasa jengkel mendengar pernyataan Idris yang seakan melecehkan kemampuan pejuang dan menganggap berita kemerdekaan Republik Indonesia, tidak benar.

Dalam kepengurusan PRI, Anak Pasar di bawah pimpinan Abu Perto dan Abdullah Dg. Mallimpo masuk dalam satu kesatuan kompi kota Palopo. 

Pada peristiwa Serangan Umum 23 Januari 1946 di kota Palopo, Abu Perto bersama Abdullah Dg. Mallimpo memimpin pertahanan kompi Anak Pasar di sektor bioskop.

***

Anak Pasar atau biasa juga disebut Pemuda Pasar merupakan kelompok pemuda yang juga turut membantu perjuangan di Palopo, khususya pada peristiwa 23 Januari 1946. 

Kelompok ini terbentuk pada tanggal 21 Agustus 1945 dipimpin oleh Abu Perto dan Abdullah Daeng Mallimpo.

Kelompok Anak Pasar Palopo ini terdiri dari anak-anak muda yang sering berkumpul di sekitar pasar, terminal mobil, sekitar mesjid (mesjid Jami sekarang) dan pertokoan.  

Sebelum berita kemerdekaan sampai ke Palopo, kelompok Anak Pasar (saat itu belum berbentuk organisasi) yang bermarkas di pasar dekat istana Luwu telah memperlihatkan ketidaksenangannya kepada penjajah. 

Maka ketika berita kemerdekaan telah sampai ke Palopo, Abu Perto dan Abdullah Daeng Mallimpo yang memang telah menjadi pemimpin kelompok Anak Pasar ini menghubungi Radhi Abdullah. 

Bersama beberapa pemuda dan pendiri organisasi Soekarno Muda, mereka berembuk di rumah Radhi Abdullah. 

Akhirnya mereka pun sepakat untuk mengibarkan bendera Merah Putih di muka rumah Radhi Abdullah. 

Peristiwa ini merupakan pengibaran bendera Merah Putih yang pertama kali di Tana Luwu. 

Beberapa menit kemudian baru dinyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Martin Guli Daeng Mallimpo. 

Akibat pengibaran bendera pertama inilah yang memicu rakyat Tana Luwu beramai-ramai mencari kain berwarna merah dan putih untuk dikibarkan. Bahkan kain-kain bekas digunakan, meski rakyat masih ada ketakutan, sebab Jepang masih berkuasa.

Sumber: Ensiklopedi Sejarah Luwu; Perang Kota, Perlawanan Rakyat Luwu 23 Januari 1946; Sejarah Luwu, Catatan Ringkas Sejarah Luwu Sebelum Kemerdekaan; Jejak Suara Rakyat, Menelusuri Sejarah DPRD Kota Palopo.