Andi Baso Lempulle
Andi Baso Lempulle |
TANALUWU.ARUNGSEJARAH.COM - Andi Baso Lempulle.
ANDI Baso Lempulle lahir sekitar tahun 1870, putera Andi Tadda Opu Pabbicara yang bergelar Opu Pawelaé Ponjalaé.
Ketika perang Palopo 11 September 1905 berakhir, Andi Baso bebas dari tuntutan Belanda. Bahkan diangkat menjadi Opu Patunru sebagai penghormatan kerajaan kepada ayahnya, Andi Tadda.
Dua tahun setelah pendudukan Belanda di Luwu sekitar tahun 1907, ia melamar Datu Andi kambo Opu Daeng Risompa yang berkuasa sejak tahun 1901, yang telah menjanda (Andi Baso Lempulle Melamar Andi Kambo).
Sekitar tahun 1915, atas hasutan para pengkhianat, Andi Baso Lempulle Opu Tosappaile kemudian dijatuhi hukuman buang ke Jawa bersama beberapa pejuang lainnya oleh Belanda.
Di tempat pembuangannya, ia sempat menikah dengan seorang wanita suku Jawa. (Pembuangan Opu Tosappaile dan Tokoh Pergerakan Luwu lainnya)
***
Andi Baso Lempulle Melamar Andi Kambo. Setelah menandatangani Korte Verklaring, Andi Kambo kembali ke Istana Luwu (Korte Verklaring Masa Andi Kambo).
Dua tahun setelah pendudukan Belanda di Palopo, Andi Kambo menerima lamaran Andi Baso Lempulle yang juga adalah putra pahlawan Andi Tadda Petta Matinroé ri Ponjalaé. Dari segi usia, Andi Baso Lempulle lebih muda dari Andi Kambo.
Terjadinya perkawinan ini tidaklah membuat curiga pihak Belanda. Belanda malah tidak mengambil peduli atas perkawinan tersebut.
Mungkin Belanda menganggap bahwa dengan perkawinan itu, akan membuat hati Datu Luwu lebih tenang dan lebih menyukai hidup dalam kemewahan setelah bersuami.
Namun anggapan itu ternyata tidak terbukti. Dengan menikahnya Andi Kambo dengan Andi Baso Lempulle, jiwa perlawanan dalam diri Datu semakin berkobar. Hal ini dikarenakan suaminya, Andi Baso Lempulle ternyata mewarisi semangat anti Balanda dari Andi Tadda, ayahnya.
Tidak diketahui secara pasti kapan keduanya menikah.
Namun diperkirakan perkawinan ini terjadi dalam tahun 1907, dua tahun
setelah Belanda berkuasa di Palopo.
Sumber: Ensiklopedi Sejarah Luwu