Andi Kambo Mengungsi ke Baramamase 1905
Andi Kambo, Datu Luwu |
TANALUWU.ARUNGSEJARAH.COM - Andi Kambo Mengungsi ke Baramamase 1905.
SEJAK Belanda terus menggempur kota Palopo dari laut dengan tembakan meriam pada tanggal 11 September 1905 lewat tengah malam (masuk tanggal 12 September), maka kota Palopo pun menjadi ajang pertempuran.
Rakyat kota Palopo pun tersentak. Mereka terbangun oleh ledakan yang terus menerus menghantam kota.
Pasukan rakyat yang dipimpin Andi Tadda kemudian berbondong-bondong ke arah pelabuhan untuk menjaga kampung Ponjalaé, Tappong, Penggoli sampai Balandai.
Di teluk Palopo, kapal perang Belanda terus melepaskan tembakan ke kota sambil berputar-putar. Saat itu, sebuah pelor meriam jatuh dan meledak di dekat istana yang meninggalkan lubang sedalam satu setengah meter (Pertempuran Kota Palopo 11 September 1905).
Namun beruntung, sebab malam itu juga Datu Andi Kambo dan beberapa anggota Hadatnya telah meninggal-kan Istana menuju Baramamase di bawah pengawalan Opu Nenena Kaddua dan pasukannya.
Ketika Andi Kambo pindah dari Palopo ke Baramamase, 12 Septem-ber 1905 malam, Andi Puttiri bersama suaminya Opu Topawennei Makole Baebunta datang men-jemput.
Baramamase adalah termasuk daerahnya yang jaraknya dari Palopo hanya sekitar 40 Km. Dalam pertemuan dengan Andi Kambo tersebut, ternyata semangat perlawanan Datu Luwu juga merasuk ke dalam sukma Andi Puttiri.
Sumber: Ensiklopedi Sejarah Luwu